Malaria adalah penyakit menular akibat infeksi
parasit plasmodium yang menyerang sel darah merah. Gejala khas malaria
antara lain menggigil, demam, nyeri persendian dan berkeringat. Menurut
sejarahnya, malaria sudah menginfeksi sejak manusia diciptakan. Sampai
saat ini ada empat jenis plasmodium yang mampu menginfeksi manusia yaitu
plasmodium vivax, plasmodium malariae, plasmodium ovale dan plasmodium
falciparum. Plasmodium yang saya sebutkan terakhir merupakan yang paling
berbahaya dan dapat mengancam nyawa.
Bagaimana sih caranya malaria menulari manusia?
Proses penularan parasit ini sebenarnya sangat
kompleks dan terdiri dari beberapa fase. Mulai dari fase parasit di
dalam tubuh nyamuk anopheles yang kemudian dilanjutkan dengan fase
parasit tersebut di dalam tubuh manusia. Saat menginfeksi manusia
pertama kali, parasit malaria berbentuk sporozit. Selanjutnya sporozit
akan menuju hati melalui peredaran darah dan menjadi dewasa disana.
Setelah dewasa ia akan menginfeksi sel darah merah manusia. Saat inilah
gejala malaria muncul. Bila orang tersebut digigit oleh nyamuk anopheles
lagi maka parasit yang ada dalam sel darah merah orang tersebut akan
masuk kembali ke tubuh nyamuk dan berkembang biak disana. Begitulah
siklus tersebut berulang ulang seperti lingkaran setan.
Apa saja tanda dan gejala malaria?
Gejala malaria sebenarnya mirip dengan gejala flu
biasa seperti demam, menggigil, nyeri otot persendian dan sakit kepala.
Beberapa pasien dapat mengalami mual, muntah, batuk dan diare. Gejala
yang paling khas dari malaria adalah adanya siklus menggigil, demam dan
berkeringat yang terjadi berulang ulang. Pengulangan bisa berlangsung
tiap hari, dua hari sekali atau tiga hari sekali terggantung jenis
malaria yang menginfeksi. Gejala lain yang dapat terjadi adalah warna
kuning pada kulit akibat rusaknya sel darah merah dan sel hati.
Orang yang terinfeksi plasmodium falciparum berat
akan mengalami perdarahan hebat, syok, gagal hati atau ginjal, masalah
pada sistem saraf pusat, koma dan kematian. Bila sudah menyerang otak
dapat mengakibatkan malaria serebral yang ditandai dengan kejang dan
koma. Saat ini angka kematian menjadi sangat tinggi yaitu 15% – 20%
walaupun sudah diberikan pengobatan.
Bagaimana mengobati malaria?
Ada tiga faktor yang harus diperhatikan dalam
pengobatan malaria yaitu : jenis plasmodium yang menginfeksi, keadaan
klinis pasien (usia dan kehamilan) dan jenis obat yang cocok untuk
plasmodium penginfeksi. Jenis obat yang cocok terggantung dari daerah
geografis tempat plasmodium tersebut hidup. Hal tersebut karena adanya
plasmodium yang sudah resisten terhadap beberapa obat pada daerah daerah
tertentu. Jadi pengobatan malaria tidaklah bisa dikatakan mudah.
Diperlukan dokter yang berpengalaman dalam hal ini untuk dapat
memberikan pengobatan yang pas.
Malaria ringan dapat diberikan obat oral sedangkan
malaria berat yang mempunyai gejala klinis perdarahan harus di observasi
di rumah sakit dengan pengobatan intra vena.
Bagaimana mencegah infeksi malaria?
Jika anda merencanakan bepergian ke daerah endemis
malaria maka sebaiknya anda berkunjung terlebih dahulu ke dokter untuk
mendapatkan obat pencegah malaria. Sampai saat ini belum ada vaksin yang
bagus untuk malaria tetapi penelitian tentang ini masih terus
berlanjut.
Jika memang tidak terpaksa, janganlah berpergian ke
daerah endemis malaria. Hindari gigitan nyamuk terutama pada pagi dan
sore hari. Pergunakan pakaian yang melindungi anda dari gigitan nyamuk.
Gunakan lotion anti nyamuk atau obat nyamuk sebelum anda memutuskan
untuk tidur. Gunakan kelambu pada tempat tidur anda dan lindungi lubang
ventilasi kamar anda dengan kawat nyamuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar